PENDAHULUAN
Pembangunan nasional mempunyai tujuan dalam hal mana tujuan tersebut tidak pernah berubah, yakni, untuk mencapai masyarakat Indonesia sejahtera, adil dan makmur, baik lahiriah maupun batiniah. (Imade.2014 : 52)
Pembangunan yang diidentikkan dengan industrialisasi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang masih berhasil apabila
didukung oleh tersedianya sumberdaya alam yang cukup, daya dukung lingkungan (carrying
capacity) secara teoritis dan empiris telah menunjukan bukti yang sangat mempengaruhi
stabilitas ekosistem sebagai pusat sumberdaya alam yang beraneka. Oleh karena
itu keberhasilan suatu proses pembangunan sangat ditentukan oleh tersedianya
sumberdaya alam tersebut. (Imade.2014 : 52)
Kemajuan teknologi industri mendorong
orang untuk mencari segala hal yang dapat mempermudah hidupnya. Semisalnya eksplorasi
gas alam yang dilakukan PT Lapindo Brantas pada awalnya juga untuk hal
tersebut. Tuhan memberi peringatan bahwa alam tidak boleh dibuat semena-mena.
Akhirnya, yang terjadi adalah bencana alam lumpur panas dan perusakan
lingkungan. Lahan yang ditunjukkan gambar di samping dahulunyaadalah lahan
pertanian. Namun, saat inikesuburan lahan itu sudah hilang.
A. Pengertian
Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
makhluk hidup. Lingkungan makhluk hidup dapat berupa lingkungan biotik maupun
lingkungan abiotik. Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi
interaksi. Lingkungan dapat mengalami perubahan, baik karena kegiatan manusia
atau peristiwa alam. Perubahan lingkungan berpengaruh pada makhluk hidup yang
ada
dalam lingkungan tersebut.
Peristiwa masuknya atau dimasukkan-nya zat atau bahan ke lingkungan oleh karena
kegiatan manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan penurunan kualitas
lingkungan, sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya disebut pencemaran atau polusi. Zat atau bahan yang menyebabkan
polusi disebut polutan. Suatu zat atau bahan dikategorikan sebagai polutan jika
kadarnya melebihi normal, berada pada tempat yang tidak semestinya, berada pada
waktu yang tidak tepat, dan bersifat toksik atau racun. Polusi dapat menurunkan
kualitas atau mutu lingkungan. (Nuryadi.2009: 214)
Mutulingkungan
adalah derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada kondisi lingkungan
tertentu. Jika kualitas lingkungan menurunakan berdampak pada penurunan daya
dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan
adalah kemampuan lingkungan untukmendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu untuk menjaga mutu lingkungan dan daya
dukung lingkungan dapat dilakukan dengan mencegah dan menanggulangi terjadinya
pencemaran atau polusi. Peran serta seluruh komponenmasyarakat sangat
diharapkan agar pelestarian lingkungan dapat diwujudkan.
(Nuryadi.2009: 214)
B.
Macam-macam Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran dapat dikelompokkan menurut tempat
terjadinya pencemaran dan menurut penyebab pencemaran. Menurut tempatterjadinya
pencemaran dikelompokkan menjadi pencemaran udara,pencemaran air dan pencemaran
tanah. .Menurut tempat terjadinya,
pencemaran dibedakan menjadi berikut. Sedangkan menurut penyebabnya pencemaran dibedakan menjadi pencemaran
fisik, pencemaran kimia, pencemaran biologi, pencemaran suara, dan pencemaran
radioaktif.
1.
Pencermaran Udara
a.
Pengertian Pencemaran
Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran
satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Misalnya, disebabkan dari asap rokok, gas CO2 hasil pembakaran,
SO, SO2, CFC, CO dan asap pembuangan pabrik. (syamsuri.1997: 47)
a)
CO2
Pencemaran
udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di
udara. Gas ini terdapat dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar
fosil, dari kendaraan, dan pembakaran kayu. (syamsuri.1997: 47)
b)
CO
Jika
pembakaran dimesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan CO
yang keluar dan bersebaran diudara. Selan itu menggunakan AC ketika tidur
didalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas yang bocor
dari kenalpot akan masuk kedalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian. (syamsuri.1997: 47)
c)
CFC
Gas ini digunakan
sebagai gas pengembang, karena tidak bereaksi, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak berbahaya. Gas ini biasa gigunakan dalam lemari es dan penyemprot rambut.
Jika gas CFC menyatu dengan ozon maka lapisan ozon akan berlubang. (syamsuri.1997: 47)
d)
SO,SO2
Gas ini di
udara dihasilkan dari pembakaran fosil, jika gas tersebut bereaksi dengan
nitrogen oksida diudara maka akan terjadilah hujan asam. (syamsuri.1997: 48)
e)
Asap rokok
Perokok
dapat dibedakan menjadi perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif yaitu
orang yang meroko sedangkan peroko pasif orang yang tidak merokok akan tetapi
menghirup asap rokok. Rokok terdapat bahan pencemar sehingga dapat menyebabkan
batuk kronis, kanker paru-paru, dan pengaruh lannya terhadap makhluk hidup
disekitarnya. (syamsuri.1997:
48)

Gambar
10.1
Polusi udara yang
disebabkan oleh asap
dari pabrik.
b. Dampak
Polusi udara
(perhatikan Gambar 10.1) menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Kenaikan
kadar CO2 yang melebihi ambang batas toleransi yang ditetapkan (sekitar 0,0035%)
menimbulkan berbagai akibat. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua
organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Asap
dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan,
bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi
kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran
pernapasan.
Asap kendaraan bermotor
yang menggunakan bahan bakar minyak bumi seperti bensin, menimbulkan polusi gas
CO (karbon monoksida). Gas ini sangat reaktif terhadap hemoglobin darah,
afinitas hemoglobin (Hb) terhadap CO lebih tinggi dibandingkan afinitas Hb
terhadap O2 Akibatnya jika gas CO
terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan
terikat oleh Hb dan terbawa ke jaringan. Penumpukan CO dalam jaringan dapat
menimbulkan keracunan. Penggunaan mesin pendingin ruangan (AC), kulkas maupun
lemari es juga berdampak pada polusi udara. Akibat terjadinya kerusakan atau
kebocoran alat-alat tersebut menyebabkan terbebasnya CFC ke udara. Di bawah
pengaruh radiasi sinar ultraviolet berenergi tinggi CFC dapat terurai dan
membebaskan atom klor (Cl). Setiap atom Klor mampu mempercepat pemecahan
100.000 molekul ozon(O3 ) menjadi O2. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan
penipisan lapisan ozon. Secara alamiah ozon berfungsi untuk menyaring 99%
radiasi sinar ultraviolet.
Penipisan lapisan ozon berakibat pada
peningkatan radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Jika hal ini terjadi maka
potensi timbulnya penyakit kanker kulit, kanker mata, dan katarak akan
meningkat. Partikel-partikel radioaktif
di udara yang berasal dari ledakan bom nuklir atau percobaan nuklir sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain bersifat karsinogen (menyebabkan
kanker), zat-zat radioaktif yang masuk dan mencemari tubuh manusia juga dapat
menimbulkan kerusakan organ-organ visceral manusia seperti ginjal dan hati.
Oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen(NO2, NO3) dari hasil pembakaran
batu bara yang dibebaskan ke udara dapat bereaksi dengan uap air membentuk
senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat). Jika senyawa asam bersatu dengan uap
air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan
akanturun sebagai hujan asam. Senyawa asam dalam air hujan menyebabkan kerusakan
bangunan, korosi logam, memu-darkan warna cat, menurunkan derajat keasaman
tanah,bahkan menyebabkan kematian miroorganisme tanah.(Nuryani.2009: 216)

Gambar 10.2 Dampak hujan asam
menyebabkan
kematian tumbuhan
(kiri) dan korosi batuan (kanan).
c. Pencegahan
dan penanggulangan
Penghijauan dan
reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur
hijau di kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah
tumbuhan menyerap CO2 untuk
fotosintesis, dengan penghijauan berarti akan meningkatkan pengambilan CO2
udara oleh tumbuhan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah memasang
penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel-partikel
yang bercampur asap agar tidak terbebas ke udara.
Menetapkan kawasan
industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga, mengurangi pemakaian minyak
bumi dan batu bara pada industri dan pembangkit listrik. Memanfaatkan energi
alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti energi biogas, energi surya dan
energi panas bumi untuk menggantikan energi minyak bumi dan batu bara.
Pengawasan yang ketat
di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang warga membakar semak belukar
di sekitar hutan dalam membuka lahan pertanian. Disamping itu perlu diberikan
sanksi yang tegas pada pihak- pihak yang secara sengaja melakukan pembakaran
lahan atau hutan. Memakai masker pada saat udara tercemar oleh asap menjadi
penting untuk dilakukan, paling tidak dapat mengurangi dampak yang lebih buruk.
Perlunya ketentuan hukum internasional yang mengikat bagi semua negara yang
melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka. Pemberian sanksi yang tegas bagi
negara yang melakukan pelanggaran diharapkan dapatmengurangi polusi radioaktif
Demikian juga pengawasanyang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi
dankebocoran. (Nuryani.2009: 218)
2.
Pencemaran Air
a.
Pengertian
Pencemaran Air dan Penyebabnya
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia.Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. (syamsuri.1997: 49)
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedkan antara lain menjadi limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah
industry, kebocoran tanker minyak, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.
(syamsuri.1997: 49)
a)
Limbah Pertanian
Limbah pertanian mengandung polutan
insektisida atau pupuk organik. Insectisida dapat mematikan biota sungai, jika
biota tidak mati dan dikonsumsi oleh manusia, maka orang yang memakannya akan
keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum
sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat teruai oleh mikroba), sedangkan pupuk organik yang
larut dalam air dapat menyebabkan penyuburan lingkungan air (eutrofikasi).
Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengancam
kelestarian bendungan. (syamsuri.1997:
49)
b)
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan
sumber pencemaran air. Limbah ini dijumpai berbagai bahn organic seperti sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, kemudian akan ikut mengalir kesungai. Adapula bahan
anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut di sungai dan
mengakibatkan banjir. (syamsuri.1997:
49)
Jika pencemaran bahan organik meningkat
kita dapat menemukan cacing Tubifex
berwarna merah-kemerahan yang bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk
biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah
pemukiman. (syamsuri.1997:
50)
c)
Limbah Industri
Dilaut sering sekali menglami kebocoran
tanker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak dalam kapal tumpah
menggenangi lautan hingga jarak sampai ratusan kilometer. Hal ini banyaknya
biota laut akan mati. (syamsuri.1997:
50)
d)
Penangkapan Ikan dengan Racun
Sebagian nelayan biasanya menggunakan
racun untuk menangkap ikan padahal selain membuat ikan mati, biota laut yang
lain juga akan mati karena racun yang di sebarkan. (syamsuri.1997: 50)

Gambar 10.3 Membuang sampah
sembarangan dapat mencemari air.
b.
Dampak
Perkembangan sektor industri yang ditandai dengan tumbuh
pesatnya jumlah pabrik di samping berdampak pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi, ternyata juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah cair
pabrik dengan kandungan zat beracun serta logam-logam berat seperti timbal
(Pb), air raksa (Hg), cadmium (Cd) dan seng (Zn), menyebabkan air tidak baik
dikonsumsi, kematianikan dan biota air lainnya, bahkan penurunan produksi pertanian.
Limbah dari sisa detergen dan pestisida(misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan
kanke (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan
kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana
bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara alamiah), karena
itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan mengalami perpindahan melalui
rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh. (Nuryani.2009:
218)
c.
Pencegahan dan penanggulangan
Penggunaan
pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik merupakan
alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan pospat. Kompos
dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah
juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi.
Demikian juga pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama
lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak
menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian
organik sudah dikembangkan di negara-negara maju. Di samping menghasilkan
produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik
memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dalam menangkap ikan dihindari
penggunaan racun dan bahan peledak. Penggunaan jala dan pancing di samping
lebih higienis juga tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai,
kebocoran tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika
terjadi tumpahan minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan
dampak lebih luas.
Pembangunan kawasan industri sebaiknya
disertai dengan perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Selain
hal tersebut kawasan industri harus memenuhi syarat telah memiliki instalasi
pengolahan limbah, jauh dari pemukiman warga, serta seminimal mungkin
menghasilkan limbah. Limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring, diencerkan,
diendapkan dan dinetralkan dulu sebelum dibuang ke sungai. Demikian pula rumah
sakit
dan peternakan sebaiknya memiliki bak penampungan
limbah (septick tank) untuk menampung limbah yang dihasilkan. Untuk mencegah
terjadinya banjir dan erosi lapisan tanah diupayakan dengan gerakan
penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal resapan air
pada kawasan-kawasan penyangga. (Nuryani.2009: 219)
3.
Pencemaran Tanah
a.
Pengertian
Pencemaran Tanah dan Penyebabnya
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). (Aryulia.2009: 286)
Seharusnya untuk menanggulangi
pencemaran tanah dengan melakukan reduce (penghematan), reuse (pengguna ulang),
recycle (proses pendaur ulang), dan repair (pemeliharaan). Contoh penghematan yang
peduli lingkungan diantaranya adalah :
a.
Jika berbelanja dipasar, bawalah tas dari rumah.
Sehingga secara tidak langsung kita melakukan reuse agar menghindari pembuangan
sampah plastic
b.
Gunakan kaleng bekas, sebagai pot bunga atau sebagai
wadah lainnya.
c.
Belilah tempat bahan yang bisa dipakai kembali
Sedangkan
contoh melakukan perawatan yaitu sebagai berikut :
Ø
Merawat dan menjaga kebersihan kulkas
Ø
Membersihkan sumbu kompor paling tidak seminggu sekali
Ø
Membawa motor dan mobil ke tempat reparasi secara
berkala
(syamsuri.1997:
52)

Gambar 10.4 Penggunaan
pestisida
dalam bidang pertanian dapat mencemari
tanah.
b. Dampak
Sampah
plastik, pecahan kaca, logam dan karet ya ditimbun dalam tanah sulit
diuraikan pengurai dalam tanah Keberadaannya dalam tanah dapat
menurunkan kesubur tanah. Pembuangan limbah deterjen dan kandunga pestisida
dalam tanah dapat membunuh organisme pengur dalam tanah sehingga mengganggu
proses pengurai senyawa organik. Terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah
dapat menurunkan produktivitas tanah, tanah menjadi kurang subur. Deposit
senyawa asam dari
hujan asam dapat, menyebabkan perubahan
derajat keasaman (pH) tanah, hal ini berdampak pada
aktivitas organisme dalam tanah. Perubahan keasaman tanah ini juga berpengaruh
tidak baik terhadap penyerapan zat hara pada tanah oleh tumbuhan. (Nuryani.2009:
221)
c. Pencegahan dan penanggulangan
Pencegahan
pencemaran tanah bisa diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastik,
logam, kaca,karet. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, ditampung
ke dalam bak penampungan untukselanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan,
dan penjernihan. Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan
dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat
menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air,
serta perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi. (Nuryani.2009:
222)
Menurut
bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini.
1. Pencemaran fisik, disebabkan oleh benda-benda yang secara fisik
menyebabkan pencemaran, seperti kaca,
logam, kaleng- kaleng bekas, plastik.
2. Pencemaran kimia, disebabkan oleh pestisida, pupuk, logam- logam berat
(Pb, Hg, Cd, Zn).
3. Pencemaran biologi, disebabkan oleh bakteri (terutama bakteri pathogen),
virus, protozoa, maupun jamur.
4. Pencemaran suara, disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, mobil,
kereta api, pesawat yang tinggal landas, tape recorder
yang volumenya terlalu keras.
5.
Pencemaran radioaktif, disebabkan
oleh unsur-unsur radioaktif alam, limbah nuklir, kebocoran reaktor nuklir,
ledakan bom atom, percobaan senjata nuklir.
(Nuryani.2009:
223)

Gambar 10.5 Korban radiasi bom atom yang
mengalami
cacad tubuh (kiri). Ledakan bom atom yang menimbulkan polusi radioaktif
(kanan).
C.
Parameter Pencemaran Lingkungan
1.
Parameter fisik
Parameter
fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan dan
radioaktivitas (Djuharmie.2013 :222)
2.
Parameter kimia
Parameter
kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, Ph, kesamaan, kadar
logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajikan pengukuran PH air, CO2,
dan oksigen terlarut. (Djuharmie.2013
:222)
a.
Pengukuran PH air
Air sungai dalam kondisi alami yang
belum tercemar memiliki rentangan PH 6,5-8,5 karena pencemaran PH air akan
lebih rendah dari 6,5 dan lebih tinggi dari 8,5. Untuk setiap perubahan satu
unit sekala PH dikatakan kesamaan naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya
kesamaan akan turun 10 kali. Kesamaan air dapat diukur dengan sederhana yaitu
dengan mencelupkan kertas lakmus kedalam air untuk dilihat perubahan warna.
(syamsuri.1997: 54)
b.
Pengukuran kadar CO2
Semakin banyak organisme di dalam air,
semakin tinggi kadar kadar dioksida terlarut (kecuali didalam air terdapat
tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas karbon dioksida dapat diukur
dengan cara titrimetri. (syamsuri.1997: 53)
c.
Pengukuran kadar oksigen terlarut
Kadar oksigen terlarut alami berkisar
5-7 ppm (part per million atau satu per sejuta). Penurunan kadar oksigen
terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
1)
Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organic
2)
Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri
anaerob dari dasar perairan
3)
Proses pernafasan organism yang hidup didalam air,
terutama pada ,malam hari.
(syamsuri.1997:
53)
3.
Parameter biologi
Organisme yang dapat dijadikan petunjuk
pencemaran dikenal sebagai indicator biologis. Indicator biologis terkadang
lebih dapat dipercaya dari pada indicator kimia. (syamsuri.1997: 55)
4.
Parameter biokimia
Parameter biokimia yaitu jumlah oksigen
dalam air, cara pengukuran dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigen selama lima hari. Kemudian kadar oksigennya diukur, parameter
biokimia digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organic. (Djuharmie.
2013: 222 )
D.
Dampak Pencemaran Lingkungan
1.
Punahnya Spesies
Berbagai spesies burung menurun
populasinya karena insektisida. DDT (dikhlor difenil triklhoretana) menyebabkan
kerusakan cangkrang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami
deformasi, atau gagal berkembang. (syamsuri.1997: 56)
2.
Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula
mematikan predator, karena itu pula predator punah dan serangga hama akan
berkembang tanpa kendali. (syamsuri.1997: 57)
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Penuhnya spesies tertentu dapat
mengubah pola interaksi didalam suatu ekosistem. Rantai makanan dan jejaring
makanan dan energy menjadi berubah. (syamsuri.1997: 57)
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunakan pupuk yang terus-menerus
dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan
tanah, dengan demikian maka akan terjadi hujan asam. (syamsuri.1997: 57)
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan yang tercemar dapat mengalami keracunan. (syamsuri.1997: 57)
6.
Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan tercemar
melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
inggris dikenal sebagai biomagnitification). (syamsuri.1997: 57)
7.
Terbentuk Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya lubang ozon dan efek rumah
kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal
ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan dapat menimbulkan
dampak ditempat lain. (syamsuri.1997: 58)
E.
Usaha-usaha
Mencegah Pencemaran Lingkungan
1.
Menempatkan daerah industri atau
pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2.
Pembuangan limbah industri diatur
sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3.
Pengawasan terhadap penggunaan
jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan.
4.
Memperluas gerakan penghijauan.
5.
Tindakan tegas terhadap pelaku
pencemaran lingkungan.
6.
Memberikan kesadaran terhadap
masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan hidupnya.
7.
Membuang sampah pada tempatnya.
8.
Penggunaan lahan yang ramah
lingkungan. (Djuharmie.2013 :224)
LATIHAN
SOAL
1.
Apa pengertian dari lingkungan ?
2.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pencemaran lingkungan !
3.
Sebutkan parameter pencemaran lingkungan !
4.
Bagaimana menurut mu cara menjaga lingkungan dengan baik agar tidak
tercemar ?
5.
Dampak apa sajakah yang akan terjadi jika kita tidak menjaga lingkungan ?
6.
Sebutkan langkah-langkah menanggulangi pencemaran lingkungan !
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup
2.
Lingkungan disebut tercemar apabila dimasuki atau
kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup
yang ada didalamnya.
3.
Macam-macam pencemaran dibagi menjadi 4 diantaranya
yaitu pencemaran air, udara, tanah, dan suara.
4.
Macam-macam parameter pencemaran lingkungan dibagi 4
macam yaitu parameter fisik, biologi, biokimia, kimia dan fisik
5.
Dampak pencemaran lingkungan seperti punahnya spesies,
peledakan hama, kesuburan tanah berkurang, gangguan keseimbangan lingkungan,
keracunan, penekatan hayati, dan terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca.
Daftar Pustaka
Aryulina, Diah. Dkk. 2009. Biology
for senior high school grade X. Jakarta : ESIS
Djuharmie, .2013. Intisari Pengetahuan Alam Lengkap
Biologi Kelas X, XI, dan XII. Bandung
: Pustaka Setia.
Imade.P, 2014. Konspep-Konsep
Dasar Ekologi dalan Berbagai Aktivitas Lingkungan. Bandung : Alfabeta.
Nuryani, Subardi.
Dkk.2009. Biologi 1untuk klas X MA/SMA.Jakarta : Usaha Makmur
Syamsuri, Istamar. Dkk. 1997. Biologi
2000. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar